PENGERTIAN
AKHLAK
Definisi akhlak secara bahasa berarti perangai, watak dasar,
kebisaan, kelaziman dan peradaban yang baik. Sedangkan akhlak
menurut istilah adalah sebagaimana menurut Ibnu Miskawaih (w.421 H/1030
M) yaitu :
حَالــــٌ لِلنَّفْسِ دَاعِيَةٌ الَهَا إِلَى أَفْعَا لِهَا
مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَلاَ رُوِيَةٍ
Artinya
: “Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. (Drs. H. Abudin Nata, 2010)
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut
pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari
bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi
persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan
” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.
Sedangkan
menurut
pendekatan secara terminologi, berikut ini beberapa pakar
mengemukakan
pengertian akhlak sebagai berikut:
1. Ibnu Miskawaih
Bahwa akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pikiran lebih dahulu.6
2. Imam Al-Ghazali
Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang
darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu kepada
pikiran dan pertimbanagan. Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang
baik dan terpuji, baik dari segi akal dan syara’, maka ia disebut akhlak yang
baik. Dan jika lahir darinya perbuatan tercela, maka sikap tersebut disebut
akhlak yang buruk.7
3. Prof. Dr. Ahmad Amin
Sementara orang mengetahui bahwa yang disebut akhlak ialah
kehendak yang dibiasakan. Artinya, kehendak itu bila membiasakan sesuatu,
kebiasaan itu dinamakan akhlak. Menurutnya kehendak ialah ketentuan dari
beberapa keinginan manusia setelah imbang, sedang kebiasaan merupakan perbuatan
yang diulang-ulang sehingga mudah melakukannya, Masing-masing dari kehendak dan
kebiasaan ini mempunyai kekuatan, dan gabungan dari kekuatan itu menimbulkan
kekuatan yang lebih besar. Kekuatan besar inilah yang bernama akhlak.
Jika diperhatikan dengan seksama, tampak bahwa seluruh
definisi akhlak sebagaimana tersebut diatas tidak ada yang saling bertentangan,
melainkan saling melengkapi, yaitu sifat yang tertanam kuat dalam jiwa yang
nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan.
Jadi, akhlak islam bersifat mengarahkan, membimbing,
mendorong, membangun peradaban manusia dan mengobati bagi penyakit sosial dari
jiwa dan mental, serta tujuan berakhlak yang baik untuk mendapatkan kebahagiaan
di dunia dan akhirat.
MACAM-MACAM AKHLAK
Secara garis besar akhlak dibagi dalam dua bagian, yaitu akhlak
baik (al-akhlak al-karimah) dan akhlak buruk (al-akhlak al-mazmumah).
Secara teoritas macam-macam akhlak berinduk kepada tiga
bagian yaitu hikmah (bijaksana), syaja’ah (perwira atau kesatria) dan iffah
(menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Ketiga macam induk akhlak ini
muncul dari sikap adil, yaitu sikap pertengahan atau seimbang dalam
mempergunakan tiga potensi rohani yang terdapat dalam diri manusia, yaitu ‘aql
(pemikiran) yang berpusat di kepala, ghodob (amarah) yang berpusat di dada, dan
nafsu syahwat (dorongan seksual) yang berpusat di perut. Akal yang digunakan secara adil akan
menimbulkan hikmah, sedangkan amarah yang digunakan secara adil akan
menimbulkan sikap perwira, dan nafsu syahwat yang digunakan secara adil akan
menimbulkan sikap iffah yaitu dapat memelihara diri dari perbutan dosa dan
maksiat. Dengan demikian inti akhlak pada akhirnya bermuara pada sikap
adil dalam mempergunakan potensi rohaniah yang dimiliki manusia.
1. AKHLAK TERPUJI (AL-AKHLAK AL-KARIMAH)
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat
jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia
dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
A.
Akhlak Terhadap Allah
Akhlak terhadap
Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia
memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia,
malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.
B.
Akhlak terhadap Diri Sendiri
Akhlak yang baik
terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan
menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu
sebgai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan
sebaik-baiknya. Contohnya: Menghindari minuman yang beralkohol, menjaga
kesucian jiwa, hidup sederhana serta jujur dan hindarkan perbuatan yang
tercela.
C.
Akhlak terhadap sesama manusia
Manusia adalah makhluk
social yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak
bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling
tolong-menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik
kepada saudara, Karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasaan kita, dan
merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan
memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya.
Berdasarkan petunjuk ajaran Islam
dijumpai berbagai macam akhlak yang terpuji, di antaranya:
a)
Ikhlas
Prof. Dr. Hamka mendefinisikan ikhlas
ialah bersih, tidak ada campuran, ibarat emas adalah emas tulen (asli) tidak
bercampur perak sedikitpun, maksudnya ikhlas berarti murni dan bersih dari
sifat tamak, riya, dan sombong kepada siapapun juga.
b)
Taat
Taat artinya telah memenuhi dan
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah, dengan ikhlas
semata-mata mengharap ridho Allah. Taat dalam hal ini juga dapat disebut dengan
taqwa kepada Allah. Cara menaati Allah dapat dilakukan dengan mengikuti
ketentuan-ketentuan didalam Al-Qur’an dan mencontoh prilaku Rasulullah SAW.
c)
Khauf
Khauf artinya bersikap takut dan
khawatir. Akhlak khauf terhadap Allah artinya senantiasa takut dan
khawatir terhadap Allah SWT akan azab-Nya apabila melanggar larangan-Nya karena
Allah selalu mengawasi segala perbuatan hamba-hamba-Nya.
d)
Tobat
Tobat artinya meninggalkan perbuatan
salahj atau dosa dengan penyesalan. Akhlak tobat kepada Allah artinya sikap untuk
meninggalkan sifat dan perbuatan dosa dengan penyesalan diiringi niat untuk
tidak melakukan perbuatan dosa itu lagi.
Jadi, manusia menyaksikan dan menyadari bahwa Allah telah
mengaruniakan kepadanya keutamaan yang tidak dapat terbilang dan karunia kenikmatan
yang tidak bisa dihitung banyaknya, semua itu perlu disyukurinya dengan berupa
berzikir dengan hatinya. Sebaiknya dalm kehidupannya senantiasa berlaku hidup
sopan dan santun menjaga jiwanya agar selalu bersih, dapat terhindar dari
perbuatan dosa, maksiat, sebab jiwa adalah yang terpenting dan pertama yang
harus dijaga dan dipelihara dari hal-hal yang dapat mengotori dan merusaknya.
Karena manusia adalah makhluk sosial maka ia perlu menciptakan suasana yang
baik, satu dengan yang lainnya saling berakhlak yang baik.
2. AKHLAK TERCELA (AL-AKHLAK AL-MAZMUMAH)
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan
atau kebalikan dari akhlak yang baik seagaimana tersebut di atas. Dalam ajaran
Islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar dapat dipahami
dengan benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya. Berdasarkan petunjuk
ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:
A.
Berbohong
Ialah memberikan atau menyampaikan
informasi yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
B.
Takabur (sombong)
Ialah merasa atau mengaku dirinya
besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih
hebat.
C.
Dengki
Ialah rasa atau sikap tidak senang
atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.
D.
Bakhil atau kikir
Ialah sukar baginya mengurangi sebagian
dari apa yang dimilikinya itu untuk orang lain.
Sebagaimana diuraikan di atas maka akhlak dalam wujud pengamalannya di
bedakan menjadi dua: akhlak terpuji dan akhlak yang tercela. Jika sesuai dengan
perintah Allah dan rasulnya yang kemudian melahirkan perbuatan yang baik, maka
itulah yang dinamakan akhlak yang terpuji, sedangkan jika ia sesuai dengan apa
yang dilarang oleh Allah dan rasulnya dan melahirkan perbuatan-perbuatan yang
buruk, maka itulah yang dinamakan akhlak yang tercela.
KESIMPULAN
Akhlak adalah suatu kebiasaan sikap dan perbuatan spontan
dalam kehidupan sehari-hari yang telah tertanam dalam jiwa seseorang. Akhlak
yang yang terpuji adalah segala kebiasaan perilaku yang baik, sedangkan akhlak
yang tercela sebaliknya. Manusia merupakan khalifah dimuka bumi ini, Allah
SWT pun mengkaruniakan kepada manusia kesempurnaan melebihi ciptaan Allah yang
lain, meskipun dalam kesempurnaan tersebut juga terkandung keterbatasan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. A.
Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997)
Prof. Dr. H.
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), Cet
ke-9
http://al-poenya.blogspot.co.id/2011/11/resume-buku-akhlak-tasawuf_12.html
https://copypst.wordpress.com/makalah-akhlaq-buat-you/
http://maryamkim177.blogspot.co.id/2014/04/akhlak-terpuji-dan-tercela-kepada-allah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar