kategori-akhlak

Sabtu, 23 Januari 2016

Hukum Berjudi dalam Islam dan Al Quran

 
Hukum berjudi dalam Islam dan Al Quran sudah jelas diharamkan. Namun masih banyak diminati oleh berbagai kalangan mulai status ekonomi kelas bawah sampai atas. Semua kalangan masyarakat tersebut sama-sama menggilai judi online, togel, taruhan dan sejenisnya. Asyiknya permainan haram tersebut membuat hampir setiap hari para pelakunya kecanduan. Menyebabkan seseorang tak lagi berpikir tentang akhirat atau adanya kehidupan lain yang lebih berkah dan lebih baik. Tidak heran kalau banyak yang menggadaikan imannya demi uang panas tersebut.
Perjudian dalam Islam telah jelas dilarang karena merupakan tipu daya syetan yang terkutuk. Adanya pelanggaran atas larangan Allah Ta’ala yang terjadi di dalam kehidupan bukan berarti tanpa sebab. Hal tersebut menunjukkan bahwa sewaktu-waktu pikiran seseorang dapat tenggelam kepada rasa tidak puas dan hendak menyelesaikannya dengan cara yang singkat, tetapi justru menyimpang dari tuntunan Al Quran. Setiap kali bertambah keterasingan pada yang diharamkan dan jiwa merasa ingin melakukannya serta banyak sekali penggoda untuk terjerumus di dalamnya.
Moh Main merupakan ajaran Sunan Ampel untuk meninggalkan maksiat perjudian dan taruhan. Pengaruh nafsu syahwat berperan besar terhadap lingkungan sekitar, kekuasaan dan keteguhan iman, karena itulah maka meninggalkannya sangat berat dan berlepas diri darinya teramat susah. Jika berhasil menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka bertambah besar pahala yang diperoleh untuk meninggalkan larangan Allah SWT karena melawan hawa nafsu yang liar.
Dalil pengharaman bermain judi menurut Islam, disejajarkan dengan minum khamr atau miras/alkohol. Kedua perbuatan maksiat tersebut tidak hanya dilakukan oleh kaum-kaum berkantong tebal saja, yang berkantong tipis atau berpenghasilan pas-pasan pun berpeluang jatuh ke jurang dosa besar. Hanya saja mungkin berbeda kelas dalam bentuknya. Untuk itulah, perlu solusi berhenti main judi agar tidak menambah masalah untuk dunia dan akhirat seorang Muslim.
Bahaya main judi bola, taruhan dan sejenisnya, perlu diketahui agar tidak menyesal di kemudian hari. Karena kebanyakan mereka akan kecanduan hingga pelakunya melakukan hutang sana sini dan pada akhirnya jatuh miskin. Waspadai juga teman yang buruk, karena kemaksiatan tersebut mudah menular ke orang lain. Apa pun macamnya bentuk judi, tetap membuat siapapun yang melakukannya akan merasakan kebahagiaan semu.

Hukum Berjudi dalam Islam dan Al Quran

Hukum Berjudi dalam Islam dan Al Quran
 
Sesungguhnya seseorang yang berhenti main judi demi Allah SWT, maka Dia menggantikan yang lebih baik darinya. Jika sabar di atas sedikit kesusahan niscaya berubah menjadi kenikmatan. Sesuai tuntunan Islam, hendaknya orang yang berakal agar bersabar dalam segala perkara dan melihat akibatnya, bukan mengutamakan kenikmatan sesaat yang fana di atas kenikmatan akhirat yang abadi.
Perjudian dan togel terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap Agama Islam. Biasanya berawal dari ajakan teman yang buruk, coba-coba lalu ketagihan. Mereka yang menginginkan kebebasan tanpa batas serta kesenangan sesaat yang berujung kemiskinan. Pengawasan serta pendidikan orangtua juga kian rendah sehingga menimbulkan efek negatif pada generasi muda. Berikut adalah hukum berjudi dalam Islam dan Al Quran,

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi, katakanlah bahwa pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (Al-Baqarah: 219)
“Hai orang–orang yang beriman sesungguhnya arak, judi, berhala dan mengundi nasib adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian dengan khamr dan judi, menghalangi kalian dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kalian (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Al Maidah: 90-91)

Untuk melengkapi postingan tentang hukum berjudi dalam Islam dan Al Quran, ingatlah bahwa syetan senantiasa mengajak umat manusia untuk masuk neraka. Dan ajakan tersebut dikemas dalam kenikmatan semu. Intropeksi diri atas amal perbuatan yang merusak moral dan akhlak mulia merupakan hal terbaik demi hari esok yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar