kategori-akhlak

Sabtu, 23 Januari 2016

Ayat Al Quran Tentang Akhlak Mulia

Ayat Al Quran tentang akhlak mulia berupa kumpulan firman Allah Ta’ala yang berhubungan dengan kelakuan manusia. Sebagai pembeda antara yang baik dan buruk. Adapun yang baik seperti tidak berbuat zina, tidak bermain judi, tidak memakai narkoba dan banyak lagi. Sedangkan perbuatan buruk seperti menjalani pergaulan bebas, minum alkohol, korupsi, suka main judi online dan sebagainya. Memadukan antara hati nurani, pikiran, perasaan, karakter dan kebiasaan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sehingga membentuk suatu kesatuan perbuatan yang dihayati dalam kenyataan hidup sehari-hari.
Akhlak mulia ialah tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus. Jika hanya sekali melakukannya, maka tidak dapat disebut dengan perbuatan terpuji. Manusia bisa berakhlak baik jika timbul dengan sendirinya didorong oleh tuntunan sesuai ayat-ayat suci Al Quran dan Islam. Merupakan tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Tapi sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang bisa membuat manusia memiliki kelakuan yang baik.
Akhlak mulia dan terpuji bersumber pada Al Quran dan Hadits. Sedangkan pengertiannya adalah suatu sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang. Pembentukan peragai ke arah baik atau buruk, ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun dari luar, yaitu lingkungan. Mulai dari lingkup yang paling kecil adalah keluarga, teman, tetangga dan orang lain. Sejak dari keluarga lah kepribadian manusia bisa terbentuk. Dengan demikian memahami akhlak adalah hal penting dalam Islam.

Ayat Al Quran Tentang Akhlak Mulia

Ayat Al Quran Tentang Akhlak Mulia dan terpuji

Hati berperan penting untuk melakukan perbuatan ahklak terpuji ataupun buruk. Walaupun demikian, tidak bisa dipungkiri pendidikan dari keluarga, pendidikan formal yang pernah diterima, dan lingkungan tempat tumbuh juga berpengaruh besar. Dalam Islam, Nabi SAW sebagai teladan yang patut dicontoh. Beliau tidak mengajarkan untuk membenci seseorang walaupun itu orang kafir. Bahkan, membalas dengan perlakuan baik kepada orang yang telah dengan sengaja berniat menyakiti.
Sesungguhnya akhlak yang baik, menyebabkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga Allah Taala ridho, menyebabkan dicintai oleh semua orang dan menjadi pribadi yang mulia. Kebalikannya adalah akhlak yang buruk, menjadikan kesengsaraan dunia dan akhirat. Hidup tidak bahagia dan menyedihkan. Dibenci Allah Taala, keluarga dan semua orang.
Membiasakan diri berakhlak mulia dan adab yang baik sejak kecil, agar terbiasa ketika beranjak dewasa. Membentuk kebiasaan baik hingga menjadi watak pada akhirnya. Rasulullah SAW bersabda yang terbanyak memasukkan manusia ke dalam surga adalah ketakwaan kepada allah dan akhlak yang baik. Orang muslim yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik perbuatannya kepada Tuhan dan manusia.
Jika manusia telah beranjak remaja dan terbiasa dengan akhlak yang buruk, maka tidak mudah untuk mendidik sesuai ketentuan Al Quran dan ajaran Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam kata mutiara: “kadangkala adab itu bermanfaat bagi anak-anak pada waktu kecil, namun setelah itu tidaklah bermanfaat adab itu baginya, sesungguhnya ranting yang lunak akan lurus jika meluruskannya, dan tidaklah kayu menjadi lunak walaupun engkau meluruskannya.
Agama Islam dan Al Quran merupakan sistem moral atau akhlak yang berdasarkan pada akidah yang diwahyukan Allah Swt kepada utusannya kemudian disampaikan kepada umatnya. Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah Swt ke dunia ini bertujuan untuk menyempurnakan akhlak mulia. Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir yang wajib diketahui. Beberapa ayat Al Quran tentang akhlak yang baik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung”. (Al Qalam: 4)
2. “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Maidah: 8)
3. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al Isra: 23)
4. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (mengolok-olok).” (Al-Hujurat:11)
5. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong…”. (Al-Isra: 37)
Untuk melengkapi postingan ayat-ayat Al Quran, orang berilmu yang buruk moralnya lebih dibenci oleh masyarakat dari pada orang goblok. Hendaklah memperhatikan pendidikan akhlak mulia sebagaimana mereka memperhatikan menuntut ilmu-ilmu dan pengetahuan lainnya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar