kategori-akhlak

Sabtu, 23 Januari 2016

Membentuk Akhlak Mulia Dalam Kehidupan


Membentuk akhlak mulia dalam kehidupan merupakan cita-cita yang diharapkan terwujud di setiap pribadi manusia. Tak ubahnya dengan angan-angan yang senantiasa terbayang dan diimpi-impikan setiap insan, akan senantiasa terkenang dan tak usang dimakan peradaban. Sebagai benteng akhir zaman agar dari tidak terjerumus ke perbuatan zina, main perjudian, minum alkohol atau khamr, memakai narkoba dan mencuri. Selalu dinantikan sebagai penghias karakter seluruh generasi di segenap masa. Tiap hari didoktrinkan kepada anak-anak agar menjadi kebiasaan di saat dewasa hingga usia senja.
Membentuk akhlak mulia dalam kehidupan merupakan aset berharga yang seharusnya diterapkan pula dalam hal hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Bahkan, hendaknya mereka sadar bahwa dampak kesyirikan yang diremehkan sebagai bentuk akhlak buruk kepada Allah Sang Pencipta adalah tidak adanya ampunan Allah untuk mereka, kecuali jika mereka bertaubat. Oleh karena itulah, terasa demikian penting bagi kita untuk mengkajinya meskipun berulang-ulang.
Kebanyakan orang beranggapan bahwasannya akhlak mulia, identik dengan interaksi sesama manusia dalam lingkungannya. Akibatnya, ada yang berpikir bahwa intinya dalam agama islam itu adalah interaksi bergaul atau mu’amalah dengan sesama manusia secara baik, dengan tidak melakukan tindakan yang menyebabkan kerugian bagi orang lain.

Membentuk Akhlak Mulia Dalam Kehidupan

Akhlak yang baik akan tampak dalam penampilan, perkataan ataupun tingkah laku seseorang. Berjalan dengan sopan dan menyapa tetangga adalah contoh yang baik, sedangkan melangkah dengan angkuh dan berkata kasar adalah contoh yang buruk. Berpakaian rapi, bersih dan wangi adalah sebuah perwujudan akhlak yang patut diacungi jempol, sebaliknya berbaju kotor, sekenanya dan asal pakai adalah gambaran krisis akhlak.
Mewujudkan akhlak mulia dalam kehidupan dengan membersihkan jiwa dari sifat-sifat rendah lagi tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji. Salah satu simpul kemuliaan adalah: tetap menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberikan kebaikan kepada orang yang tidak mau berbuat baik kepadamu, dan memaafkan kesalahan orang lain yang jahat.
Adapun aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah Swt, secara nyata telah tertulis di dalam ayat-ayat Al Quran sebagai wahyu-Nya. Juga terpola dalam perbuatan dan keputusan Rasulullah Muhammad SAW, sebagai utusan-Nya. Inilah yang dimaksud dengan syariah. Kumpulan aturan baik berupa perintah maupun larangan dari Allah Swt. sebagai petunjuk bagi umat manusia. Belajar Islam dengan sungguh-sungguh akan menjadikan akal manusia sadar akan perlunya akhlak mulia. Saling menolong, membantu, dan tepo seliro adalah beberapa hal yang terbangun ketika akhlak berlandaskan agama telah dipelajari dengan utuh.
Membentuk akhlak mulia dalam kehidupan juga bisa diwujudkan ketika berbicara dengan orang lain. Contohnya, berkata dengan lemah lembut dan ramah adalah ciri akhlak yang terpuji. Sebaliknya, berucap dengan kasar dan bernada tinggi merupakan sikap yang tidak pantas ditiru. Berbakti kepada Ibu dan Ayah adalah hal wajib bagi seorang anak. Sehingga akhlak dalam Islam bisa diartikan sebagai perwujudan sikap manusia di depan manusia yang lain, sesuai dengan tuntunan agama.
Ibarat sebuah bangunan rumah, maka harus diperkuat pondasinya. Agar bangunan tersebut indah dan awet, maka Anda harus mematuhi benar aturan atau komposisi sebuah struktur rumah. Akhlak manusia pun bisa terlihat indah jika pondasi pemahaman akidah Islamnya kuat, dan dibangun di atasnya sebuah bangunan akhlak yang sesuai dengan aturan syariah Islam.
Membentuk akhlak terpuji dalam kehidupan dengan memberikan kedamaian, bagi orang Islam sendiri maupun orang non muslim. Namun, jika menyaksikan yang buruk dilakukan oleh sebagian umat Islam tak pantas yang disalahkan Islamnya. Karena dapat diketahui bahwa Islam tak pernah mengajarkan yang jelek. Islam selalu mengajarkan yang baik-baik kepada umatnya. Hanya saja, dalam memahaminya saja terkadang keliru. Kekeliruan inilah yang mencoreng nama Islam. Sungguh, Islam adalah agama yang memberikan kedamaian.
Kedamaian yang diberikan bukan hanya untuk manusia, baik muslim atau non muslim, tapi untuk seluruh mahluk yang ada di bumi ini. Karena Rasulullah Saw mengatakan, “Sayangi kamulah siapa saja yang ada di bumi, niscaya yang ada di langitpun akan menyayangimu.” Hadist tersebut mengandung makna, bahwa orang yang beragama Islam adalah orang yang berakhlak mulia. Ia tak hanya diminta untuk melakukan hal yang baik-baik kepada manusia, tapi juga kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Membentuk akhlak mulia dalam kehidupan memiliki berbagai keutamaan. Hal tersebut merupakan bentuk pelaksanaan perintah Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan akhlak yang mulia juga, seorang akan terbebas dari pengaruh negatif tindakan jelek orang lain. Dengan kemuliaan akhlak pula seorang akan memperoleh ketinggian derajat.Sadarilah, bahwa tidak mendapat ampunan Allah berarti kita akan dimasukkan ke dalam neraka yang penuh derita dan duka yang kekal selamanya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar