kategori-akhlak

Rabu, 11 Desember 2013

Biang Kerugian Dunia dan Akhirat



Ibnu Hajar al-Asqalalani dalam Fathul Bari, mendefinisikan sifat malas,

اْلكَسْلُ تَرْكُ الشَّيْءِ مَعَ اْلقُدْرَةِ عَلَى اْلأَخْذِ فِي عَمَلِهِ

“Malas adalah meninggalkan sesuatu (yang baik) padahal ia mampu melakukannya.”
Sedangkan al-Aini, penulis Umdatul Qariy Syarh al-Bukhari, menjelaskan,

وَالْكَسْلُ هُوَ ضَعْفُ اْلهِمَّةِ وَإِيْثاَرُ الرَّاحَةِ لِلْبَدَنِ عَلَى التَّعَبِ

“Dan malas adalah lemahnya kemauan, lebih mengutamakan rehat daripada lelah bekerja.”
Dari definisi tersebut, telah tersirat hasil buruk yang bakal diunduh oleh pemalas. Bahkan, karena buruknya efek yang ditimbulkan sifat malas, Nabi menyuruh kita berlindung kepada Allah dari sifat malas, sebagaimana yang telah penulis singgung di edisi lalu.

Di mata sahabat Abdullah bin Mas’ud, tak ada pemandangan yang lebih menyebalkan dari melihat orang malas. Beliau berkata, “Tak ada yang lebih memberatkan pandangan mataku selain melihat orang yang tidak bekerja untuk dunianya, tidak pula untuk akhiratnya.”

Sifat malas menjadi penghalang dari banyak sekali maslahat, baik yang sifatnya duniawi maupun ukhrawi. Masa depan pemalas suram di semua alam yang akan dilaluinya. Seberapa kerugian yang ditimbulkan karena malas tergantung pada jenis kemaslahatan yang ia malas dalam menjalaninya. Malas dalam menuntut ilmu menyebabkan kebodohan, malas bekerja menghalangi datangnya rejeki, malas ibadah menghalangi seseorang dari pahala dan keutamaan.

Tapi, rata-rata penyakit malas itu menular. Malas dalam satu aktivitas, menyebabkan malas dalam aktivitas yang lain. Bahkan penyakit ini bisa dengan mudah menular kepada orang lain. Karena tabiat nafsu ingin berleha-leha dan gampang terpengaruh melihat orang lain berleha-leha.

Penyesalan akibat malas tak hanya diderita di dunia, orang-orang yang malas kelak akan menyesal, ulahnya itu akan diserupakan dengan orang yang buruk rupa di dalam kubur, buruk bajunya, busuk baunya, dan datang dengan membawa kabar buruk. Ia berkata, “Aku adalah amalmu yang buruk, kamu dahulu berlambat-lambat dalam ketaatan kepada Allah, namun rajin dan bergegas dalam bermaksiat kepada Allah, Allah akan membalasmu dengan keburukan,” sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar