Perintah
Allah untuk menebarkan kasih sayang berlaku umum bahkan mencakup seorang pelaku
kemaksiatan –sebagaimana perkataan Al-Munaawi di atas-. Bukankah kita kasihan
tatkala melihat seseroang yang terjerumus dalam kemaksiatan… kasihan
kehidupannya yang pernuh dengan kegelapan di dunia, terlebih-lebih lagi jika
akhirnya masuk ke dalam neraka jahannam. Bagaimana hati ini tidak tergerak
untuk kasihan dan merahmatinya…??
Bagaimana
hati ini tidak tergerak untuk berdakwah kepadanya…??
Bukankah
sebagian kita dahulu juga seperti itu..?? bukankah sering kita menanti-nanti
ada yang mendakwahi kita tatkala itu..?? sungguh hati ini sangat bersedih jika
ternyata orang-orang sholeh malah menjauhi mereka para pelaku kemaksiatan…
hanya bisa mencemooh tanpa berusaha mendakwahi mereka…!!!
Saya
jadi teringat dengan tentang pengakuan seorang remaja yang saya dengar di
Idzaa’atul Qur’aan Al-Kariim (Radio dakwah Arab Saudi). Remaja tersebut
bercerita bahwa ia dahulunya adalah seorang pecandu morfin selama
bertahun-tahun, dan ibunya selalu melarangnya untuk mengkonsumsi morfin, akan
tetapi teguran sang ibu tidak pernah ia hiraukan. Hingga bertahun-tahun berlalu
sang ibu tidak bosan-bosannya menasehati dengan penuh kelembutan dan kasih
sayang adapun ia juga tidak bosan-bosannya tidak menghiraukan teguran sang ibu.
Hingga akhirnya pada suatu hari di hari jum’at setelah ashar (yang merupakan
waktu mustajab untuk berdoa sebagaimana pendapat sebagian ulama) maka sang ibu
pun berdoa : “Yaa
Allah sadarkanlah putraku atau cabutlah nyawanya agar ia berhenti dari
kemaksiatannya“. Ternyata Allah mengabulkan doa sang ibu dan
menyadarkannya dari kemaksiatan ini, hingga akhirnya iapun meninggalkan heroin.
Demikian tutur sang pemuda.
Yang
menjadi perhatian saya adalah di akhir tuturannya sang pemuda berkata, “Saya sering
lewat di depan mesjid tatkala adzan dikumandangkan… dan saya tidak sholat, akan
tetapi tidak seorang pun dari jama’ah masjid yang menegurku…!!!, bertahun-tahun
lamanya.. tidak seorang pun dari mereka yang menegurku..!!”
Oleh
karenanya para pembaca yang budiman kita juga semestinya berusaha untuk
menebarkan rahmat dan kasih sayang meskipun kepada pelaku kemaksiatan dengan
mendekatinya dan mendakwahinya semampu kita dengan cara yang
selembut-lembutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar