Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada :
إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ
Sesungguhnya
Allah hanya menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang (HR At-Thobrooni dalam
al-Mu’jam al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahih Al-Jaami’
no 2377)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga bersabda
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Para pengasih dan penyayang
dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh
Dzat yagn ada di langit” (HR Abu Dawud no 4941 dan At-Thirmidzi no
1924 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah no 925)
Kata
dalam مَنْ sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah isim maushuul,
yang dalam kadiah ilmu ushuul fiqh memberikan faedah keumuman. Oleh karenanya
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak hanya memerintahkan kita untuk merahmati
orang yang sholeh saja… bahkan Nabi memerintahkan kita untuk merahmati seluruh
manusia… dan bukan hanya manusia.. bahkan hewan-hewanpun termasuk di dalamnya.
Al-Munaawi
rahimahullah berkata,
بِصِيْغَةِ الْعُمُوْمِ يَشْمَلُ جَمِيْعَ أَصْنَافِ الخَلاَئِقِ فَيُرْحَمُ البَرّ وَالفَاجِرُ وَالنَّاطِقُ والْمُبْهَمُ وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ
“Sabda Nabi ((rahmatilah yang ada di bumi)) dengan konteks keumuman, mencakup seluruh jenis makhluk, maka mencakup rahmat kepada orang baik, orang fajir, orang yang berbicara, orang yang bisu, hewan dan burung” (Faidhul Qodiir 1/605)
Perhatikanlah
para pembaca yang budiman… kita diperintahkan oleh Allah bukan hanya untuk
merahmati manusia… bahkan kita diperintahkan untuk merahmati hewan…!!!
قال رجلٌ : يا رسول الله! إني لأذبح الشاة فأرحمُها، قال: ” والشَّاة إِنْ رَحِمْتَهَا، رَحِمَكَ اللهُ” مَرَّتَيْنِ
“Seseorang berkata : “Wahai
Rasulullah, aku menyembelih seekor kambing lantas aku merahmatinya”, Rasulullah
berkata, “Bahkan seekor kambing jika engkau merahmatinya maka Allah akan
merahmati engkau”, Rasulullah mengucapkannya dua kali (HR
Al-Bukhari di Al-Adab Al-Mufrod dan dishahihkan oleh Syaikh Albani di
as-Shahihah no 26)
Orang
yang menyembelih seekor kambing tanpa ada rasa rahmat dengan mengasah parangnya
di hadapan kambing tersebut misalnya, atau menyembelihnya dengan parang yang
tidak tajam sehingga menyakiti kambing tersebut misalnya… tentu tidak sama
dengan seseorang yang menyembelih kambing namun dengan rasa rahmat kepada sang
kambing, sehingga ia berusaha menyembelih kambing tersebut dengan sebaik-baiknya.
Orang yang merahmati kambing maka Allah akan merahmati orang tersebut, bahkan
Rasulullah menegaskan hal ini sebanyak dua kali.
Bahkan
dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda
مَنْ
رَحِمَ وَلَوْ ذَبِيْحَةً، رَحِمَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang merahmati
meskipun seekor sembelihan maka Allah akan merahmatinya pada hari kiamat”
(HR Al-Bukhari di Al-Adab Al-Mufrod dan dihasankan oleh Syaikh Albani)
Seseorang
yang merahamati seekor sembelihan bukan hanya dirahmati oleh Allah di dunia,
bahkan dirahmati oleh Allah pada hari kiamat kelak, hari dimana setiap kita
membutuhkan kasih sayang Allah.
Bahkan
jika seseorang merahmati seekor anjing… renungkanlah hadits ini
بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ
“Tatkala ada seekor anjing yang
hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang
berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari
kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk
turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum
kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena
amalannya itu” (HR Al-Bukhari no 3467 dan Muslim no 2245)
Jika
merahamati seekor hewan maka mendatangkan rahmat Allah dan kasih sayang Allah
maka bagaimana lagi jika kita merahmati sesama manusia ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar