Ibnu Qayyim berkata:
“Andaikata kita
bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusanNya, maka
tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan
kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan
ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan
ini pun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran
ini.”
Diantara
beberapa hikmah yang bisa saya kutip diantaranya:
- Sabar sebgai konsekuensi menghadapi kesulitan dan kesusahan. Allah berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira pada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa
musibah, mereka mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun (Sesungguhnya
semua berasal dr Allah dan akan kembali kpd_NYa). Mereka itulah yang mendapat
keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.Al-Baqarah:155-157)
- Menghapuskan dosa dan kesalahan. Allah berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri,dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS.Asy-Syura:30)
Dari Sahabat Abu Hurairah dan Abu Sa’id radiallahuanhu : Rasulullah SAW
bersabda:
“Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan,
gangguan, kegundah gulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah akan
menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya. (HR. Bukhari)
- Dicatat sebagai kebaikan dan derajat ditinggikan.
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu,melainkan
ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan
darinya” (HR.Muslim)
- Jalan menuju syurga. Dari Abu Hurairah,Rasulullah SAW bersabda:
“Syurga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai dan Neraka itu
dikelilingi dengan berbagai macam syahwat.” (HR. Bukhari – Muslim)
Allah berfirman dalam sebuah hadist qudsi:
“Tidaklah ada suatu balasan (yang lebih pantas di sisiKu bagi hambaKu yang
beriman, jika Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia
kemudian dia bersabar atas kehilangan orang kesayanagnnya itu, melainkan
Surga.” (HR. Bukhari)
- Membawa keselamatan dari api neraka
“Janganlah kamu mencacimaki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan
penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku
api menghilangkan kotoran-kotoran besi” (HR. Muslim)
- Mengembalikan hamba kepada Rabb-nya dan mengingat kelalaiannya. Allah berfirman:
“Dan sesungguhnya KAmi telah mengutus Rasul-Rasul kepada umat-umat
sebelummu, kemudian Kami timpa mereka dengan kesengsaraan dan kemelaratan,
supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk dan merendahkan diri.” (QS.Al-An’am
: 42)
- Mengingat nikmat Allah yang lalu dan yang ada. Seorang penyair berkata: Seseorang tidak mengenali tanda-tanda sehat selagi dia belum tertimpa sakit.
- Mengingat keadaan saudara-saudaramu yang ditimpa musibah. Maka diantara hikmah Allah, Dia menimpakan cobaan berupa penyakit dan penderitaan kepada orang mukmin pada waktu-waktu tertentu, agar dia mengingat saudara-saudaranya yang ditimpa kesulitan, sehingga tergugah untuk membantunya.
- Mensucikan hati. Ibnu Qayyim radiallahuanhu berkata:
“Hati dan ruh bisa mengambil manfaat dari penderitaan dan penyakit yang
merupakan urusan yang tidak bisa dirasakan kecuali jika di dalamnya ada
kehidupan. Kebersihan hati dan ruh tergantung kepada penderitaan badan dan
kesulitannya.” (Tuhfatul Mariidh hal 25)
- Cobaan dan ujian merupakan nikmat. Karena hikmah dari berbagai cobaan,orang – orang shalih justru gembira sekiranya mendapat cobaan spt telah mendapat kesenangan. RAsullullah SAW menyebutkan bahwa para Nabi telah ditimpa cobaan berupa penyakit, kemiskinan dan yang lainnya kemudian beliau bersabda:
“…Dan sesungguhnya salah seorang diantara mereka benar-benar merasa gembira
karena mendapat cobaan, sebagaimana salah seorang merasa gembira karena telah
mendapatkan kelapangan.” (HR. Ibnu Majah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar